Ok, ini masih ngomongi perkembangan pembangunan rumah kampung saya. Per tanggal 24 kemarin, rumah yang tingginya akan mencapai 4.5 meter ini tampak terlihat menonjol di antara rumah-rumah tetangganya. Yuk, lihat foto-foto dokumentasi saya :)
|
Welcome! :) |
|
Dari tanah, pondasi bangunan sudah dinaikkan 30 cm, jadi kudu naik tangga
untuk masuk ke teras depan. Ayo, untuk latihan cardio *lebay* |
|
Yang ada bangku plastik merah itu adalah bakal teras depan, yang begitu saya perjuangkan
eksistensinya (semoga nggak sia-sia, amiiiin). |
|
Ruang tamu depan yang akan disematkan jendela dengan bagian atas setengah lingkaran.
Bakal outstanding banget! *yang lain nggak mau pakai karena kuno, hahaha* |
|
Tumpukan hebbel di sebelah kiri itu menggenapi jumlah 12 kubik. |
Hari ini, tanggal 25 Desember 2011, laju pembangunan rumah saya seperti tak tertahankan. Sambil menunggu datangnya kusen-kusen jendela dan pintu, 2 kubik sisa hebbel pun dipesan (utang, huhuuu). Sementara itu, Mas Tono yang cuti 4 hari pulang kampung, sudah kembali bekerja bersama tim. Tadi siang saya tengok ke sana, si Mbah sedang siap-siap menyelesaikan atas garasi. Rencananya atap garasi ini akan di-dak biar area atasnya bisa dimanfaatkan untuk duduk-duduk, berkebun, atau menjemur pakaian.
Berikut dokumentasi pembangunan rumah per hari ini:
|
Adakadabra! Tumpukan hebbel sudah berubah menjadi susunan tembok. |
|
Ruang teras depan, dengan model lubang lengkung kuno ala rumah-rumah kampung. |
|
Si Mbah dkk sedang menyiapkan garasi. |
Menurut Mas Tono, proses susun hebbel memang relatif cepat jika dikerjakan sesuai kapasitas anggota tim. Yang akan memakan waktu adalah saat finishing, seperti plestering, pasang ubin dan plafon, permak WC dan dapur, gitu-gitu lah. Wah, kebayang nanti saya pasti occupied banget dengan printil-printilnya.. Mudah-mudahan lancar. Amin...
No comments:
Post a Comment