Life, stranger than fictions..

Welcome to my blog! It's a pleasure to have you here reading my hyperbolic scribbles. Some are archived stuff from my other blogs (inactive ones), some are brand new ideas. My words will be too much, overrated, out of line, dysfunctional, confusing, impractical and sometime don't make any sense. But in a hand, they have released my tense.
So enjoy these imaginarium of free mind. In a case you are interested to drop a line, or jes wanna appreciate any posts, don't be hesitate. Do your deed! Release those hustle-bustle inside your brain!

Wednesday, May 02, 2012

Trip Kulinari Chinese Food Di Halte TJ Kota - Harmoni






































Koridor 1 adalah satu trayek transjakarta yang paling awal beroperasi, melayani rute terminal Blok M hingga stasiun kereta Beos - Kota. Jalur ini membelah sebagian wilayah bisnis Jakarta Selatan, Pusat, dan Utara. Jalurnya tergolong ramai, melintasi sejumlah landmark Kota Jakarta, seperti Gelanggang Olahraga Bung Karno, Hotel Indonesia Kempinski, Monumen Nasional, serta Museum Fatahillah. Gedung-gedung perbelanjaan juga berjajar di sepanjang trayek ini, mulai dari yang lama seperti Ratu Plaza, Sarinah, dan Glodok, serta yang tergolong baru seperti FX, Grand Indonesia, EX, dan ITC Harmoni.

Namun yang paling menarik untuk ditelusuri lebih dalam dari separuh jalan di Koridor ini (terutama antara Halte Kota - Halte Transit Harmoni) adalah  deretan restoran dan warung makan Chinese food. Aneka olahan mi, dengan side dishbakso, irisan daging sapi, ayam atau babi, jamur, telur puyuh, pangsit, dan lain-lain dijajakan oleh koki-koki di kelas restoran hingga warung tenda dengan kekhasannya masing-masing.

Lokasi yang paling mudah untuk menemukan penjaja masakan ini ada di daerah Pancoran Glodok. Turunlah dari transjakarta di Halte Glodok, menyeberang ke pertokoan Glodok Baru di ujung Jalan Pintu Besar, Glodok. Sekitar 200 meter di belakang pertokoan ini terdapat sebuah gedung perbelanjaan bergaya lama bernama Gloria. Ciri khasnya, di muka pertokoan terdapat pedagang aneka jajanan khas Cina, seperti permen-permen masam, asinan buah, serta kacang-kacangan kering. Pertokoan ini sendiri terkenal dengan toko-toko penyedia obat herbal ramuan ala Cina. Konon di setiap toko obat itu juga ada praktik sinshe. Pedagang aneka masakan mi dapat ditemui di gang tak jauh dari pertokoan Gloria. Rupa-rupa mi dengan bentuk dan warna yang tak biasa dipajang di display masing-masing warung. Bagi penggemar masakan berbahan daging babi, di sini juga terdapat warung-warung yang menyediakan nasi campur.

Di Halte Olimo, halte setelah Halte Glodok, terdapat dua warung makan masakan Cina yang sudah turun-temurun melayani pelanggan setia mereka, Mi Akiaw dan Mi Akang. Keunikan dari keduanya adalah, Akiaw menyediakan aneka masakan mi yang direbus. Sementara itu, Akang menyediakan masakan mi yang digoreng. Ciri khas mereka serupa pada penyajian mi; selain dihidangkan dengan ‘lauk’ bakso, irisan daging dan jeroan rebus, atau pangsit sesuai pesanan pelanggan, mereka selalu menyediakan potongan daun bawang dan daun ketumbar serta bawang goreng dalam mangkuk-mangkuk berukuran sedang. Pelanggan bisa mengambil sesuai selera. Jenis-jenis mi yang mereka sediakan cukup lengkap. Ada kuetiaw, bihun, mi telur, dan mi beras. Yang paling istimewa dari mi di Mi Akiaw adalah kuahnya yang lezat dan gurih.

Sebelum warung Mi Akiaw dan Mi Akang, terdapat sebuah warung bakso yang tak kalah menggiurkan. Aroma kuah kaldunya sudah dapat tercium dari jarak 10 meter. Bola-bola bakso berukuran kecil dan besar beserta mi kuning basah, bihun, dan tauge terpampang di display kaca yang diletakkan di depan warung.

Kalau sudah puas mencicipi mi di warung Mi Akiaw atau Mi Akang, jangan lupa berjalan ke daerah antara Olimo dan Mangga Besar. Tak jauh dari dua warung tersebut terdapat pedagang juhi yang rugi untuk dilewatkan. Sotong berukuran sedang hingga besar dipanggang sampai kering dan dikepruk rata. Juhi disajikan dalam keadaan siap disuwir dan paling lezat dinikmati hangat-hangat bersama sambalnya.

Deretan warung tenda penjaja bakmi bangka dapat ditemui di sepanjang trotoar jalan di seberang Halte Mangga Besar. Warung-warung tenda ini buka mulai petang dan lumayan ramai pengunjungnya. Bakmi bangka Mangga Besar ini terdiri dari mi rebus yang dihidangkan dengan tumis daging ayam, tauge, sawi, dan bakso. Kuah bakmi bangka dihidangkan terpisah, biasanya dicampur baksi dan potongan daun bawang segar. Di antara warung-warung tenda ini selalu ada pedagang teh liang Medan. Segelas teh liang akan menetralisir lidah Anda setelah menyantap semangkuk bakmi bangka.

Sebuah restoran yang menjadi landmark masakan olahan mi Chinese food yang juga terdapat di jalur Koridor 1, tepatnya di seberang Halte Sawah Besar, adalah Bakmi Gadjah Mada (Bakmi GM). Dari tempat inilah merek Bakmi GM bermula, dan kini restoran ini memiliki cabang di hampir seluruh pelosok pertokoan dan gedung-gedung lain di Jakarta. Konon bakmi yang disajikan di restoran ini dibuat fresh oleh kokinya sehingga memiliki cita rasa yang istimewa. Oleh karena itu bagi para pelanggan setia restoran ini, mereka lebih memilih memesan mi kosong tanpa side dish yang disantap dengan kuah kaldu panas.

Berlanjut ke Halte Harmoni, sederet dengan sebuah toko serba ada Rezeki, terdapat warung tenda yang selalu terlihat penuh dan sibuk. Itulah warung tenda Tahu Pong. Tak hanya menyediakan makanan olahan tahu khas Semarang yang masih dipengaruhi cita rasa Tiongkok, warung ini juga menyediakan lunpia Semarang dan ayam goreng Kalasan yang diklaim bercita-rasa asli.

Seluruh penjaja masakan Chinese food tadi mulai buka sejak sore. Kecuali Bakmi GM dan warung-warung mi di pertokoan Gloria yang sudah buka sejak pagi. (Ciptanti Putri)
 




No comments:

Post a Comment