Life, stranger than fictions..

Welcome to my blog! It's a pleasure to have you here reading my hyperbolic scribbles. Some are archived stuff from my other blogs (inactive ones), some are brand new ideas. My words will be too much, overrated, out of line, dysfunctional, confusing, impractical and sometime don't make any sense. But in a hand, they have released my tense.
So enjoy these imaginarium of free mind. In a case you are interested to drop a line, or jes wanna appreciate any posts, don't be hesitate. Do your deed! Release those hustle-bustle inside your brain!

Saturday, March 19, 2011

Cerita ular [archieve]



SIAPA YANG TIDAK TAKUT DENGAN ULAR? mungkin hanya pawang ular, dukun bercincin batu akik besar, fakir India (yang dlm komik-komik suka meniup seruling sehingga si ular menari meliuk-liuk, keluar dari dalam tempayan), atau si abang tukang obat dan tukang sate ular. termasuk saya. maksudnya, saya takut dengan ular. enggak sampai paranoid sih, hanya memilih tidak berada satu ruangan dengan binatang melata itu. meski ogah sama sekali utk berdekatan dan bergaul dengan ular, konon saya sering 'ketemu' dengan makhluk berbisa ini.

terutama waktu masih kecil. kebetulan rumah kami ada di daerah eks- kebun. beberapa ekor ular aneka warna dan ukuran sudah sukses invasi ke rumah. pernah seekor ular seukuran lengan anak-anak, warnanya kuning pucat dengan kalung putih, ditemukan kucing kami yang hanya berani loncat kian kemari sambil mengeong nggak karuan. ketika saya melihat 'makhluk' incaran si kucing, seluruh tubuh langsung bergidik takut. ayah saya meminta bala bantuan tetangga untuk menangkap ular itu. dia tidak dibinasakan. kata ayah, justru dijual entah ke siapa.

saat bermain di kebun sekitar rumah nenek saya (yang letaknya di muka rumah kami), saya sering tak sengaja bertemu ular. saya pernah terbirit-birit mencari tempat persembunyian waktu main petak-umpet, lalu berbelok ke pengkolan di belakang rumah nenek dimana terdapat susunan genteng bekas. settt, beloklah saya ke situ dan langsung terdiam. saya membelakangi susunan genteng sambil menata napas. perasaan agak nggak enak. badan saya berbalik. ternyata tepat di depan saya, melingkar seekor ular hitam dengan kalung merah. ukurannya lumayan besar. saya tercekat. tiba-tiba ada kekuatan nggak tahu dari mana, saya terpantul dan jatuh ke belakang. tapi ular itu diam saja. rupanya sedang tidur! alhamdulillah..

di dekat rumah nenek itu pula, ada sebatang pohon jambu klutuk yang cukup tinggi. saya punya dahan tempat "nongkrong"; tingginya sekitar 4-5 meter dr permukaan tanah. karena fisik kayu pohon jambu klutuk yang cukup kuat dan elastis, saya suka duduk di dahan itu dan terayun-ayun tiupan angin. suatu siang, saya memanjat pohon itu dengan semangat. hari itu angin bertiup cukup kuat. saya terkenal cukup terampil memanjat, dan tidak lama sdh hampir sampai ke dahan favorit. ketika tangan mulai meraih dahan dan ingin mengangkat kaki dan pantat naik ke tahap selanjutnya, tiba-tiba sesuatu ikut 'nemplok' di dahan itu. astakfirulooo, ular pohon! makhluk berwarna hijau muda setebal 3 jari org dewasa dengan panjang hampir 3 meter itu rupanya baru mendarat dari pohon lain. ular pohon memang bepergian dengan cara meloncat dari satu pohon ke pohon selanjutnya. tapiii, kenapa harus ke pohon jambu klutuk itu sih? maka, kami berdua yang sama-sama baru 'sampai' pun saling terkejut. ular pohon itu memantul terbang pergi karena kaget. konon saya nggak kalah kaget. tapi saya nggak bisa memantul, apalagi terbang. maka, "bum!" saya pun terjatuh dari dahan tinggi itu, menghempas tanah dengan sukses..

selepas masa main-main di kebun nenek dan mulai sibuk di sekolah dan kemudian bekerja, saya memang jarang ketemu ular lagi. paling liat di tivi atau di kebun binatang ragunan kalau liputan ke sana. tapi, ternyata ular masih eksis. beberapa waktu lalu, ketika sedang beres-beres di depan rumah, ada ular kecil seukuran ibu jari dan lumayan panjang sedang bersemayam di bawah tumpukan sendal. kaget juga. saya nggak membunuhnya meskipun kakak sudah panik nggak karuan dan siap dengan batang sapu. saya usir baik-baik dengan sapu lidi, lalu menaburkan garam dapur di sekeliling area depan rumah. ular itu lari entah kemana. saya pikir dia nggak akan balik. dasar ular, malamnya dia malah mngejutkan kakak saya yang sedang duduk nonton tivi. dia loncat dari langit-langit rumah kami! aksinya membuat kakak saya kalap dan tega menghabisi ular yang (menurut saya) bingung itu.

di alam mimpi pun saya beberapa kali bertemu ular. biasanya ular-ular dalam mimpi saya warnanya abu-abu dan suka mengejar saya ke mana pun saya lari. untungnya saya selalu lolos. biar kata orang mimpi bertemu ular itu artinya bertemu jodoh, saya pilih tetap selamat nggak tertangkap si ular. ogah, amit-amit deh! mending digigit onta daripada digigit ular. beneran!

nggak ada yang penting sih dari catatan ini. tapi ya itu, tampaknya ular masih mungkin ada di sekitar saya. dan, mungkin di sekitar Anda. hati-hati saja. hindari menumpuk barang yang menghasilkan rongga. rajin-rajin membersihkan area depan rumah dan sekali-kali taburi dengan garam (seperti waktu kemping pramuka dulu). wah, membayangkan si makhluk melata yang berbisa itu saja bikin sekujur tubuh geli dan super-takut. aduh, mendingan nonton film horror tiap malem deh daripada ketemu ular lagi! mudah-mudahan kami berdua selalu hidup damai di alamnya masing-masing, amiiiin...


No comments:

Post a Comment