Life, stranger than fictions..

Welcome to my blog! It's a pleasure to have you here reading my hyperbolic scribbles. Some are archived stuff from my other blogs (inactive ones), some are brand new ideas. My words will be too much, overrated, out of line, dysfunctional, confusing, impractical and sometime don't make any sense. But in a hand, they have released my tense.
So enjoy these imaginarium of free mind. In a case you are interested to drop a line, or jes wanna appreciate any posts, don't be hesitate. Do your deed! Release those hustle-bustle inside your brain!

Sunday, January 30, 2011

[archieve] Apa benar badai pasti akan berlalu?

through all the problems and barriers, humankinds carry on their virtuous civilization to the end of time..




01
suatu malam seorang gadis pergi menembus berjuta rintangan untuk menemui belahan jiwanya. sudah lama ia menantikan momen ini. gadis itu menderita sesak karena rindu, mengkhayalkan kebahagian bila kekasih hatinya hadir di setiap gerak-hidupnya, dan sering terlelap dalam mimpi-mimpi indah bersamanya. belasan tahun berlalu. setelah rute panjang dan penuh halangan terlalui, kini karpet merah yang anggun terbentang di hadapannya. di ujungnya, sang tambatan jiwa menunggu sambil membuka kedua tangannya. tapi gadis itu tak melangkah maju. ia terdiam mematung. ia memandang sosok di hadapannya dan berharap dirinya-lah yg menghampirinya..

02
lelaki bertubuh hitam kemilau karena peluh itu mengangkut karung-karung berat berisi umbi-umbian dari sebuah truk sayur-mayur. hari ini ia ingin menyelesaikan pekerjaannya seorang diri, biar hasilnya ia saja yg menerima. sudah ditetapkan hati untuk menguras semua tenaga dan kemampuan ototnya. semua demi memperbaiki rumah gubuknya yang nyaris roboh termakan keganasan alam. tapi ia tahu usahanya akan sia-sia. tubuhnya kian lemah karena gizi yang buruk. terlalu banyak penghematan yang ia buat sehingga makan pun tak lagi terasa nikmat. dan gubuk itu pada akhirnya akan terhempas mencium landasan. namun lelaki itu terus mengangkut karung-karung berat berisi umbi-umbian tanpa hirau akan rasa ngilu di sekujur tubuhnya.

03
sepasang sahabat berlainan jenis sedang menghabiskan waktu bersama. mereka berbincang, bersenda-gurau, mengenang masa lalu yang indah. tiba-tiba ada hasrat lain yang singgah di relung jiwa yang terdalam. keduanya terkesiap, saling berpandang, menanti letupan kecil yang pasti mampu memicu leburnya pertahanan. mereka sesungguhnya sudah tak kuasa menahan lagi. tapi tak ada yg terjadi. mereka hanya terus saling memandang hingga sang surya hilang di ufuk yang berubah jingga.

04
seorang istri menatap nanar suaminya yang lagi-lagi tak mampu membuatnya bahagia. lelaki di hadapannya menutup wajah dengan kedua telapak tangan, dadanya bergetar, ada isakan suara tangis. ia berusaha menenangkan, mencabut kata-kata perpisahan yang sempat tak sengaja terlontar dari mulut laparnya. tapi tak lama ia menarik diri, kembali menatap nanar suaminya yang kini bergelung bak jabang bayi di ranjang yang ditutupi helai kain berhias benang emas. ia tak tahu apakah kesempurnaan hidup semata-mata hanya dapat terpenuhi oleh hal yang satu itu?



Tetapi jika kamu tergelincir setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepadamu, ketahuilah bahwa Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana. [02:209]








No comments:

Post a Comment