Posternya keren banget! |
film ini punya banyak poin unggul buat saya: disutradarai oleh Henry Selick of "The Nightmare Before Christmas" (poin nomer satu), diadaptasi dari novel horror jempolannya Neil Gaiman (poin nomer dua), dan dieksekusi dengan animasi stop-motion (poin nomer tiga). jenis animasi ini--sebagai bentuk animasi photorealistic--buat saya lebih menarik secara visual dibandingkan bentuk-bentuk animasi digital. ada nilai estetis yang lebih memuaskan untuk dinikmati oleh indra penglihatan.
untuk Anda penggemar animasi digital buatan Disney dan Dreamworks, dan seringkali berakhir menonton ulang film-filmnya (apalagi yang suka terbawa alur cerita atau tak kuasa menahan linangan air mata saat Wall-E terpisah dari Eve), sepertinya ini bukan animasi untuk Anda. dengan setting yang mostly gelap, kotor, creepy, film ini baik sekali dijadikan semacam 'appetizer' utk sebuah festival film horror dan fantasi. simbol-simbol seram dan hantuisme sudah 'berserakan' di awal cerita. ada boneka voodoo, kucing hitam, lubang sumur misterius, puri tua, dan topeng ala pembunuh di My Bloody Valentine. kuping, tengkuk, pantat dan jempol kaki Anda pasti mulai menegang di 10 menit pertama film diputar. garansi!
secara cerita, film ini masuk kategori untuk anak-anak. pesan moralnya terlalu jelas; tentang bagaimana kita (anak-anak) harus mensyukuri keberadaan ortu, however they might be. karakter utama film ini, si Coraline (suaranya diisi oleh Dakota Fanning), bersama kedua ortunya yang penulis baru pindah ke sebuah puri tua di pedusunan. Coraline menganggap kedua ortunya jauh dari ideal. ibunya terlalu mengatur dan suka tidak memenuhi keinginan Coraline, sementara bapaknya tipe suami-suami takut istri. lengkaplah penderitaan si rambut kebiruan itu karena di hari-hari awal kepindahan, dia asli dicuekin kedua ortunya yang sedang ngejar detlain sebuah gardening catalogue. Coraline yang pemberani dan lagi iseng ini tiba-tiba terbawa ke sebuah ptualangan ajaib lewat sebuah pintu terlarang. mirip-mirip kisah Alice in Wonderland gitu. but this time, in Gothic's style. so kewl! dan alih-alih pakai klenci bloon ato jangkrik culun ala jimmy jangkrik, dipakailah makhluk Tuhan yg paling unik dan misterius sedunia: kucing. gembiraaa banget pas lihat sebuah adegan dimana si kucing hitam menangkap seekor tikus got ngehe, trus dinyam-nyam gitu. hail to the ball of fur! kalianlah binatang sejati pembela kebenaran.. BWAHAHAHA!
kalau dari segi teknis, SUPEEERB! sambil nonton, saya ikut membayangkan ribetnya bikin film ini. animasi photorealistic itu tiap gerakannya dibuat manual. boneka-boneka dari clay atau kertas digerakin tangan lalu dipotret frame per frame, kerjaan orang gila! banyak adegan yang asli nggak kebayang gimana ngerjainnya. seperti waktu Coraline berhasil mengumpulkan 3 mata hantu, lalu tiba-tiba sekelilingnya berubah menjadi abu-abu dan ambrol-ambrolan. trus ketika dia 'dilempar' masuk ke kaca, dipenjara. mungkin ada gabungan efek digital juga. dan hasilnya, cuakep! puas saya nontonnya.
Produksi stop-motion animation; edan banget prosesnya. |
Gabungan teknik animasi digital juga nih. Keren kan? |
Pas adegan Coraline masuk ke dunia imajinasinya, permainan cahaya dibuat seperti ini. Realistik banget, dan pasti rumit. |
No comments:
Post a Comment